“SAYA SEDIH DAN TERPUKUL” ISYANA LONETA SARI TERJADINYA KASUS PENCABULAN BOCAH BALITA

Uncategorized108 Dilihat

jornalpos.co.id -Muaradua–Oku Selatan – Kasus pencabulan yang dialami bocah balita SR ( 3 ) oleh pelaku YR ( 13 ) yang viral di media online maupun medsos terjadi di Desa Sidodadi Kecamatan Buay Pemaca pada awal Januari lalu membuat perhatian khusus Pemerintah Kabupaten Ogan Komering ulu Selatan (Oku Selatan) dal hal ini Pusat Pelayanan Tepadu Pemberdayan Perempuan dan Anak (P2TP2A), Senin (21-01-2019).

Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten OKU Selatan, Isyana Loneta Sari, memastikan akan memberikan pendampingan terhadap korban maupun pelaku karena keduanya masih di bawah umur.

“Saat ini kami melakukan pendampingan terhadap pelaku dan korban dikarenakan korban dan pelaku sama-sama anak yang harus kita lindungi,” ujar Isyana kepada awak media.

Pendampingan akan dilakukan saat korban dan pelaku melakukan pemeriksaan di Mapolres OKU Selatan. Saat ini pelaku YR sedang menjalani pemeriksaan di Mapolres OKU Selatan selanjutnya esok hari dijadwalkan korban SR yang menjalani pemeriksaan. Bukan saja saat menjalani pemeriksaan, Isyana juga mengatakan pendampingan akan dilakukan untuk memulihkan psikis korban dan pelaku. Untuk itu pihaknya akan menyiapkan psikolog.

“Korban dan pelaku akan didampingi baik saat menjalani pemeriksaan maupun saat menjalani pemulihan psikis dengan menyiapkan psikolog,” tambahnya.

Isyana berpendapat pelaku seharusnya mendapat asupan moral yang baik dari orangtua dan lingkungannya. Karena anak – anak mendapat pendidikan awal dari keluarganya.

“Terus terang saya sedih, terpukul, dan menyesalkan kejadian ini. Ada yang salah dengan masyarakat kita terutama dalam ketahanan keluarganya,”tutup Isyana.

Kesempatan yang sama Nova Susanti SKM.MM. selaku Sekretariat P2TP2A Oku Selatan ,Mengatakan saat menerima kedatangan keluarga korban (SR) di kantor P2TP2A,Pihak P2TP2A segera melakukan tindakan preventif dengan memberikan terapi dini untuk mengurangi trauma yang dialami RS (3) korban pencabulan oleh pelaku YR (13). Nova mengatakan saat ini kondisi SR sudah mulai membaik.

“Kami telah memberikan terapi dini melalui pendekatan kepada SR untuk mengurangi rasa trauma yang dialaminya,” ujarnya.

Nova juga menyampaikan untuk saat ini pelaku sudah diantar pihak keluarganya ke Polres OKU Selatan untuk menjalani pemeriksaan. Karena itu usai mendampingi dan memberi arahan kepada orang tua SR, pihaknya akan menuju Polres OKU Selatan untuk melakukan pendampingan terhadap pelaku.

Hal ini dikarenakan pelaku masih di bawah umur dan mengingat tugas pokok dan fungsi dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) yakni sebagai pusat kegiatan terpadu yang menyediakan pelayanan bagi perempuan dan anak korban kekerasan di OKU Selatan yang meliputi pelayanan informasi, konsultasi psikologis dan hukum, pendampingan dan advokasi.

“Tugas kita lebih kepada mendampingi korban dan pelaku, namun jika pada saat proses hukumnya sudah masuk pidana dan pelaku ditahan kemungkinan pelaku akan ditempatkan di tempat pembinaan anak atau tepatnya rehabilitasi anak yang terletak di Palembang. Tidak tepat jika kita bilang pelaku sebagai tahanan anak,” papar Nova kepada awak media

Semula Muhalim, orang tua korban (SR) berencana ke Polres OKU Selatan untuk mengetahui perkembangan atas laporannya terkait perbuatan cabul yang menimpa anaknya. Namun rencana tersebut dibatalkan karena dia diarahkan untuk mendatangi kantor P2TP2A oleh awak media.

Sementara itu orangtua SR mengatakan mereka merasa lega mendengar keterangan dari pihak P2TP2A bahwa pelaku yang melakukan perbuatan asusila pada anaknya telah diserahkan ke Polres OKU Selatan.

“Kami lega karena pelakunya telah diserahkan ke Polres. Tujuan kami datang ke kantor ini untuk meminta keadilan atas penderitaan yang kami alami terutama yang dialami oleh anak kami. Semoga saja harapan kami dapat terwujud dan terima kasih untuk rekan-rekan media yang telah membantu,” ucap ayah korban pencabulan Muhalim (Peno)