Journalpos.co — PALEMBANG, – Beredarnya Video yang menyebut Lurah Kemas rindo mempersulit seorang warga bernama Neng Kasmini, Warga RT. 32, RW.08, Kelurahan Kemas Rindo, Kecamatan Kertapati Palembang, dibantah keras oleh Lurah Kemas Rindo, Suhaimi, S.Sos.
Bahkan, Suhaimi sangat menyayangkan beredarnya video yang dinilainya sangat tidak sesuai dengan fakta yang terjadi sebenarnya.
Tidak benar, saya mempersulit warga. Video yang beredar itu tidak sesuai dengan fakta sebenarnya. Ini hanya Miss komunikasi antara saya dengan suami ketua RT pak Edy,” kata Lurah Kemas Rindo, Suhaimi saat ditemui dikantornya, Jumat, (9/3/25).
Dijelaskannya, peristiwa itu berawal dari kedatangan seorang warga yang mengajukan surat peryataan tidak sengketa, yang bertujuan untuk program bedah rumah dari BAZNAS. Karena tidak ingin terjadi kesalahan prosedur, pihaknya memanggil ketua RT tempat pemohon tinggal.
Sangat saya sayangkan yang datang bukan ibu ketua RT, melainkan suaminya yang bernama pak Edy. Kepada pak Edy saya mengatakan, sesuai prosedur surat ini harus ada saksi, namun pak Edy langsung marah dan memvonis saya tidak mau menandatangani. Karena, saya rasa tidak bisa bekerjasama akhirnya saya minta pak Edy untuk keluar ruangan saya,” katanya.
Lebih lanjut dijelaskannya, setelah Edy keluar, saya kemudian memanggil yang bersangkutan dan menyelesaikan surat yang dimohonkan oleh warga.
Setelah aku panggil, aku jelaskan kepada ibu yang bersangkutan dan Alhamdulillah ibu itu mengerti dan surat saya tandatangani. Jadi, kalau ada yang mengatakan saya marah itu tidak benar. Apalagi ada yang mengatakan warga yang katanya dimarah itu sampai pingsan itu tidak benar. Ibu itu hanya kelelahan dan kepanasan, maklum bulan puasa. Kalau katanya pingsan dikantor itu tidak benar. Ibu itu sehat,” katanya seraya memanggil sejumlah stafnya sebagai saksi.
Ditambahkannya, dia sangat menyesalkan adanya kejadian itu. Apalagi menurutnya, persoalan ini pihaknya merasa dirugikan atas telah viralnya pemberitaan yang sepihak. Apalagi, dalam pemberitaan itu sangat bertolak belakang dengan fakta yang terjadi dilapangan.
Bagaimana pak, kami sudah berupaya semaksimal mungkin untuk membantu warga dengan tetap tidak mengabaikan prosedur, tapi justru kami yang disalahkan,” katanya. (Tim)